Selasa, 02 Januari 2018

Pakaian Adat Aceh



Pakaian Adat Aceh dan Penjelasannya


Indonesia terdiri dari 34 Provinsi dengan kebiasaan, bahasa dan adat istiadat yang berbeda. Salah satu bentuk fisik kedaerahan adalah pakaian adat. Seperti daerah lain di Indonesia, Aceh juga memiliki pakaian adat. Pakaian adat di Indonesia umumnya memiliki filosofi atau cerita dibalik setiap bagian pakaiannya. Begitu juga dengan pakaian adat Aceh. Pakaian adatnya memiliki nilai dan filosofi yang cukup dalam. Berikut penjelasanya.

Pakaian Adat Aceh untuk Laki-laki

Setiap pakaian daerah memang umumnya dibuat macam yaitu untuk laki-laki dan wanita. Model keduanya tentu berbeda.

Warna

Warna pakaian adat Aceh untuk kaum pria adalah hitam. Warna hitam menggambarkan kebesaran. Saat seorang warga Aceh menggunakan pakaian adat berwarna hitam tersebut, maka orang tersebut dianggap sedang menggunakan pakaian kebesaran. Berbeda sekali dengan di daerah atau negara lain. Warna hitam digunakan dalam suasana berkabung.
Dalam acara-acara khusus seperti acara adat atau perkawinan, setiap laki-laki Aceh harus menggunakan pakaian dengan warna hitam baik baju atau celana. Tidak boleh menggunakan pakaian dengan warna yang lain. Namun untuk acara-acara biasa tentu boleh menggunakan pakaian sesuai selera.

Bagian-bagian Pakaian Adat untuk Laki-laki

Pakaian Adat Aceh untuk laiki-laki terdiri dari beberapa bagian dan aksesoris tambahan. Paling tidak pakaian adat Aceh untuk laki-laki terdiri dari lima bagian yaitu:
  1. Baju
Dalam Bahasa Aceh baju disebut bajeeBajee untuk pria harus berwarna hitam, lengan panjang dan kerahnya seperti kerah Cina.  Di bagian kerahnya  yang memiliki sulaman berwarna emas.
  1. Celana
Dalam Bahasa Aceh celana disebut siluweu atau luweu.  Sileuweuberwarna hitam dan terbuat dari katun.
  1. Kopiah
Karena kental dengan nilai-nilai Islam, dalam pakaian adat Aceh terdapat kopiah. Kopiah adat dikenal dengan nama kupiah meukeutop. Kopiah ini berbeda dengan kopiah biasa. Warnanya bermacam-macam dan bentuknya lonjong ke ke atas.
  1. Kain Sarung
Orang Aceh mengenalnya dengan sebutan ija krongIja krongdililitkan ke pinggang sebatas kira 10 cm di atas lutut. Ija krong atauija sangket yang digunakan tentu  berbeda dengan sarung pada umumnya.
  1. Rencong
Rencong adalah senjata tajam khas Aceh. Senjata ini digunakan untuk melawan Belanda di masa lalu. Rencong diselipkan ke pinggang bagian depan laki-laki. Kepala rencong harus menonjol keluar. Makanya  disebut juga rencong meupucok, atau rencong yang ada kepalanya.

Pakaian Adat Aceh untuk Perempuan

Warna

Warna pakaian adat Aceh untuk perempuan berbeda dengan laki-laki. Untuk perempuan warna yang digunakan lebih cerah seperti merah, hijau, kuning atau lainnya. Namun warna celana yang digunakan tetap berwarna hitam. Di zaman sekarang, sudah banyak terjadi modifikasi sehingga warna celana kadang bukan lagi hitam.

Bagian-bagian Pakaian Adat Aceh untuk Perempuan

Bagian pakaian adat Aceh untuk perempuan adalah sebagai berikut:
  1. Baju (bajeee)
Seperti dijelaskan sebelumnya, baju yang digunakan oleh perempuan Aceh berwarna merah, hijau atau kuning. Namun yang paling sering digunakan berwarna merah. Bajunya berbentuk baju kurung berlengan panjang.
  1. Celana (sileuweu)
Celana yang digunakan sama seperti pria, berwarna hitam. Namun banyak karena sudah terjadi modifikasi pada model, warna celana pada pakaian adat Aceh untuk perempuan bukan hanya hitam.
  1. Sarung (ija krong)
Pemakaian sarung pada perempuan berbeda dengan pada pria. Jika sarung pada pria dililitkan sekitar 10cm di atas lutut, maka para wanita harus diturunkan ke bawah lutut. Jenis ija sangket pada pria dan perempuan umumnya sama.
  1. Perhiasan
Perhiasan dan pernak-pernik yang digunakan para perempuan dalam pakaian adatnya cukup banyak. Bahkan bisa dibilang dari ujung kepala hingga ujung kaki. Perhiasan yang digunakan antara lain tusuk sanggul, mahkota atau dikenal dengan patham dhoi, anting, gelang, kalung dan berbagai macam pernak-pernik lain khas Aceh.  Biasanya yang paling menonjol adalah mahkota di bagiann kepala yang cukup besar dan tinggi beserta kalung yang ukurannya besar-besar dan terbuat dari emas asli atau imitasi.
Itulah penjelasan mengenai pakaian adat Aceh. Pakaian adat Aceh seperti ini akan sering kita jumpai di acara pernikahan masyarakat Aceh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar